(belom tau mau ngasih judul apa ke tulisan ini T_T)

w-a-r-n-i-n-g !!!
tulisan ini emang belom ada judul, bukan karena penulisnya penganut 
Shakespeare-isme (emang ada gitu? ^_^)  yang menyatakan “apalah arti sebuah nama”, tapi emang karena penulisnya lagi ga punya ide buat ngasih judul tulisan ini (sukur2 klo ada yang mau ngasih ide). jadilah tulisan ini berjudul seperti itu

=============================================================

Kalau bukan karena bara api yang memanggangnya, amisnya ikan takkan bertukar dengan aroma yang menggugah

Ketika IzzIs berdendang “dimana dicari pemuda kahfi, terasing demi kebenaran hakiki”, rasanya tidak sedikit pemuda yang menciutkan tubuh bidangnya, bersembunyi di balik kumpulan tubuh yang juga saling menciut. Antara harap dan malu, mungkin itu rasanya.

“Ah, itu kan zaman dahulu, waktu masih ada pemuda kahfi”.

Zaman! Ya, benar. Terkadang zaman menjadi alasan kita. Mudah sekali berapologi dengan alasan zaman. Teringat kata-kata seorang adik kelas waktu SMA dulu, ketika dialog via telepon tentang pakaian dan pacaran, “emangnya sekarang zaman nabi”. Seolah ajaran Nabi adalah suatu hal, sedangkan yang kita lakukan saat ini adalah hal yang lainnya, tidak ada hubungannya sama sekali. Tidak perlu berlama-lama dalam keheranan, rupanya main frame-nya yang telah berubah, telah ada dikotomi antar zaman.

Biarlah zaman berubah, waktu pun bergulir, tapi semangat di hati jangan pernah padam! Tidak peduli seindah apapun model pakaian kita, sebagus apapun warnanya, yang harus diingat adalah hakikatnya! Biarlah hari ini kita sibuk dengan berbagai transaksi dan segala macam metodenya, tapi jangan abaikan halal dan haramnya!

Harus ada yang membingkai gerak kebaikan dalam hidup kita. Berangkatlah dari syahadatain yang telah meluncur fasih dari tiap-tiap kita, dan jangan hanya dijadikan satu episode pelengkap dalam film bernama kehidupan. Jadikan ia nyawa dalam jasad, agar amal yang kita lakukan tidak seperti debu yang beterbangan (Al-Furqon:23).


Selanjutnya, jadikan diri ini sebagai pribadi yang membumikan kemuliaan islam. Masih belum bisa ? jangan pernah menyerah! Biarkan cita-cita itu tetap menggantung tinggi. Yang perlu kita lakukan adalah merambat dan terus mendaki untuk meraihnya. Jangan malu untuk menjadikan semut sebagai guru yang mengajarkan kesungguhan, ketekunan, dan kesabaran.


Yakinlah, di ujung lorong yang gelap ini, akan ada cahaya yang menyinari. Tidak peduli kesalahan apa yang telah kita lakukan di masa lampau, yang penting sekarang adalah tatap masa depan dan cerahkan! Karena umur itu seperti gigi: bisa ditambal ketika berlubang.


Mungkin nasyid dari Izzis masih menyisakan rasa malu di hati kita. Jangan biarkan rasa itu berbekas tanpa balas, biarlah ajakan Shoutul Harokah menghempasnya, “tapakkan lah kaki di jalan Ilahi, jangan ragu lagi, janji surganya pasti. Kobarkanlah api peperanangan suci, yakin kemenangan janjikan bidadari”.

Bandar Lampung, 29 Januari 2008
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
pada akhirnya, penulis berlindung dari kebencian di sisi Allah (Ash- Shoff:2-3)

Referensi dan inspirasi :
– Hawwa, sa’id.2004.Al-Islam.Ed. revisi. Jakarta:Al-I’tishom.
– Al-Qarni, aidh.2007.Menjadi Wanita Paling Bahagia. Jakarta:Qisthi Press
– Finoza, Lamuddin.2007.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
– Ingatan tentang lirik nasyid yang dibawakan oleh Izzatul Islam dan Shoutul Harokah
– Penjelasan dari ayah penulis tentang menambal gigi berlubang
– Cerita teman ketika mau ke dokter gigi untuk menambal gigi berlubang (klo ada temen yang ngerasa, maap ya, soalnya ga minta izin dulu untuk menjadikan cerita kamu sebagai sumber inspirasi tulisan saya ini.semoga kamu ikhlas ^_^)


4 thoughts on “(belom tau mau ngasih judul apa ke tulisan ini T_T)

  1. Assalamu’alaykum…

    deuuu yang lagi produktif corat-coret blog…
    kaya’nya pernah ada yang ngajakin diskusi sbelum mudik.
    sekre kosong gitu, kaya abis kerampokan. sedih liatnya.

    kapan balik pim? mo ngajak rapat ni.

  2. wa’alaikumsalam wrwb.

    hehhehe,,, klo sekre kosong, sok atuh minep di sekre, jadi hantu sekre ^_^

    insya Allah minggu depan. ok, siap boz ^_^

Tinggalkan Balasan ke Vie Achmad Batalkan balasan