Memohon Pertolongan Allah

solat

Kemarin-kemarin saya sempat kesulitan solat subuh berjamaah di masjid. Jangankan bangun di sepertiga malam yang akhir, bangun saat adzan subuh saja susahnya minta ampun.

Mulanya saya menganggap ini hal yang “biasa”. Tapi ketika kejadian ini berlangsung beberapa waktu, saya mulai gelisah. Waduh, ada apa ini? Masak untuk sesuatu yang disuruh merangkak pun seharusnya saya mau melakukannya, ini malah tidak bisa? Bagaimana ini?

Baca lebih lanjut

Menghadirkan Keberanian

warna2Cara terbaik untuk menghadirkan keberanian adalah dengan mengalahkan ketakutan. Dan langkah awal untuk mengalahkan ketakutan adalah dengan menghadapinya. Dan kalau kita ingin menghadapinya, kita harus tahu apa “bentuk”-nya.

Semakin tidak jelas bentuknya, semakin menakutkan ia hadir di benak kita. Entahlah, mungkin memang pikiran kita punya efek dramatisasi. Semakin tidak jelas, semakin mengerikan. Semakin tak terlihat, semakin Baca lebih lanjut

Peluang di Sisa Waktu

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
(QS. Al-Anfal: 2-3)

Ramadhan tinggal sekerat, sebentar lg habis. Ayo, siapa ikut berlomba menyantapnya? Ini perlombaan yg semua bisa ambil bagian, asal tak malas turun ke gelanggang… dan tak terlambat datang, tentu. Baca lebih lanjut

Logika Supir Taksi Vs Orang Ngantuk

Hari hampir berganti. Setelah menunggu sekitar 45 menit, akhirnya tiba juga jadwal berangkat travel menuju Bandung. Saya yang memang sudah ngantuk berat, seperti dapat tempat istimewa untuk tidur. Maka sepanjang perjalanan Jakarta-Bandung, saya benar-benar tidak terbangun sedetik pun. Bahkan setelah travel berhenti, saya belum benar-benar sadar bahwa sudah sampai Bandung.

Oh, ini sudah sampai Bandung, ya? Oh, sudah jam 2 dini hari, ya? Oh, gimana caranya nyampe rumah? Oh, ada taksi lewat, ya? Oh, naik taksi aja! Baca lebih lanjut

Suami Sadar Diri, Istri Tahu Diri

pengantin

Dalam menghadapi masalah rumah tangga memang dibutuhkan kesadaran dua pihak: suami dan istri. Hanya suami saja yang sadar, bisa merana. Hanya istri saja yang sadar, bisa makan hati. Itulah kenapa penting untuk menghadirkan kesadaran bagi masing-masing pihak.

Suami yang lupa diri bisa bahaya. Merasa paling benar, merasa paling kuasa. Akibatnya ketika istri tidak nurut, jadi ringan tangan. Padahal, saya pikir, semua setuju – setidaknya pada awalnya, bahwa tangan kekar seorang suami itu bukan untuk menghajar makhluk bernama istri.

Kalau punya tangan kuat, lengan berotot, bukankah lebih membahagiakan Baca lebih lanjut

Api dalam Rumah Tangga

api cinta

Perasaan saya hampir selalu berantakan setiap mendapat cerita tentang rumah tangga yang tidak harmonis. Ada yang selingkuh, ada yang ringan tangan, ada yang diadu domba oleh keluarga besar, dan sederet masalah lainnya. Saya sedih, geram, pilu, benci, tapi… tetap tak bisa bantu banyak.

Pastilah banyak sebab kenapa sebuah keluarga tidak harmonis. Namun keributan-keributan besar bisa jadi bermula dari masalah kecil yang diberi ruang untuk menjadi besar. Mungkin ini seperti api. Api yang mulanya kecil, bisa bertahan lama bahkan membumbung ketika diberi ruang untuk menjadi besar. Api kecil itu mulanya mungkin bisa menghangatkan dan menjadi “berkah”. Tapi ketika api itu membumbung dan membakar rumah kita, nah, itu musibah! Baca lebih lanjut

Selamat Tahun Baru 2014

Saya benar-benar tidak menyangka, tulisan “Berhentilah Sebentar, Kawan” menjadi postingan saya yang terakhir sejak Oktober 2013 lalu. Sejak saat itu, ternyata saya tidak posting tulisan lagi, saya “berhenti”. Untungnya “berhenti” di situ bukan berhenti menulis. Saya tetap menulis. Hanya saja, setiap mau posting di blog, kok, tidak sempat-sempat.

Oke, saya memang sudah meniatkan untuk tidak menjadikan tulisan tersebut sebagai tulisan terakhir di tahun 2013. Maka kemudian saya posting tulisan ini hehe.

Well, selamat tahun baru 2014. Semoga di tahun ini, kita bisa lebih baik lagi, lebih produktif dalam kebaikan yang berguna untuk kebaikan. Aamiin 🙂

Berhentilah Sebentar, Kawan

DSC_0170

Jika kau merasa hidup ini sudah terlalu sesak dengan agenda hingga tak sempat berpikir. Jika kau merasa hidup ini sudah terlalu semrawut dengan berbagai ketidakjelasan. Jika kau merasa hidup ini hanya mengulangi hari demi hari…. Maka kau harus insaf: itu tanda ketidakberesan.

Berhentilah sebentar, Kawan.

Ini hidup kita yang jalani. Hidup yang bertahun-tahun ini, harusnya dapat kita nikmati. Bisakah kau bayangkan sakitnya hidup dalam ketidaknyamanan selama bertahun-tahun? Baca lebih lanjut